Solusi Mengurangi Tawuran antar Pelajar

tawuran

Bismillahirohmanirohim

Assalamualaikum Warahmatullahiwabarokatu..

Kawan blogger, akhir akhir ini kita sering lihat di tv berita tentang tawuran pelajar. Saya ikut prihatin atas kejadian itu yang sampai memakan korban jiwa, padahal korban tidak termasuk pelajar yang ikut tawuran. Memang kalau emosi tu membutakan hati. Sebenernya apa si yang menyebabkan pelajar tawuran? Diluar masalah(masalah pribadi atau kelompok, sakit hati atau sebagainya) yang menyebabkan mereka lempar lembing, pencak silat, debus, dan tolak peluru dijalanan, mereka harus berpikir seribu kali secara logis, secara jernih sebelum melakukan tawuran itu. Kecuali kalau berbuat kebaikan nggak usah berpikir seribu kali, heheh. Mereka ini pelajar, yang seharusnya belajar untuk membangun dirinya, untuk menjadi generasi baru negeri ini yang kondisinya sudah tidak baik. Korupsi sana sini, tawuran antar kampung disini disana, dan lain sebagainya. Memang sudah terlihat kondisi tersebut dimana-mana, premanisme masih populer menyaingi kepopuleran boy band dan girl band. Kalau lagi lihat berita di tv, saya sering dengar pertanyaan wartawanya "Apa cara efektif agar kejadian tawuran antar pelajar tidak terjadi lagi?" dari saya kecil sampai sekarang kalau ada tawuran yang ditanyakan itu itu aja(hehehe peace..). Nah mungkin memang belum ada cara yang efektif selama ini. Memang sudah lama tawuran antar pelajar ini belum bisa dihentikan. Kesan lempar melempar tanggung jawab karena tawuran ini kayaknya kurang pas untuk menyebut ini mencari cara efektif mengurangi atau agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Ada yang dari pihak sekolah kurang memperhatikan murid muridnya, ada yang dari pihak keluarga yang tidak ikut memperhatikan anaknya, ada yang ke departemen pendidikan yang kurang sigap menghadapi masalah ini. Hmmmm, udahlah ya.. mari sekarang kita koreksi diri sendiri aja deh, enggak usah melempar lempar tanggung jawab.
Insha Allah cara efektif dari yang disuguhkan para ahli atau pengamat untuk mengurangi tawuran antar pelajar adalah kembalikan pada segi agama. Kenapa dikembalikan ke segi agama, ya semua orang membutuhkan agama, agama yang mempunyai larangan berbuat buruk dan anjuran untuk berbuat baik. Setiap manusia punya hati yang "bisa" digunakan. Mungkin selama ini para pelajar yang tawuran itu hatinya masih mati. Kenapa saya bilang mati, Allah memberikan kita fasiltas berupa hati nurani tapi seringnya hati nurani itu tidak digunakan oleh kita, kita tau apa apa yang dilarang oleh Allah, tapi kita masih melakukanya, apakah itu masih dibilang kita punya hati yang hidup (Astagfirullahaladzim...semoga kita masih diberi kesempatan untuk menghidupkan hati kita... amiin).Nggak penting kalau sistem pendidikan di suatu sekolah yang bersertifikat internasional tapi enggak ada Qur'an nya, sama aja bo'ong. Maksudnya kalau nggak ada Quranya tu kita belajar giat disekolah yang super bagus kelas internasional, tapi kalau kita jauh dari Allah, ya sama aja bo'ong. Di negri ini banyak orang orang pinter tapi masih korupsi, apa yang salah ?
Allah sering memberi kita peringatan... berupa kejadian korupsi dimana mana, bencana alam, tawuran dimana mana, dll; itu semua peringatan dari Allah yang berupa musibah. Memangnya ada peringatan yang berupa anugrah ? ada... kalau kita dekat dengannya bukan tidak mungkin korupsi menghilang, semua warga hidup damai tidak ada kerusuhan. Wong ya dikasih peringatan berupa musibah saja hati kita masih mati apalagi dikasih peringatan berupa anugrah, tambah lupa, tambah mati.ti..ti....

Jadi kesimpulannya nggak usah pusing pusing cari cara lewat jalur dunia... lewat jalur akhirat aja. Dengan kembali mengamalkan Al Quran dan sunnah. Sekolah sekolah dan para keluarga keluarga kalau perlu seluruh warga negara Indonesia bertaubat, kembali mengamalkan Al Quran. Murid murid disuruh baca deh tu Al Quran setiap hari(bagi yang muslim) di sekolah walaupun beberapa ayat. Walaupun cuma baca, karena ini ayat Al Quran pasti efeknya beda dengan kita baca buku biasa. Insha Allah bukan masalah tawuran saja yang berhenti tapi bisa membentuk generasi yang berakhlaq baik.

Kalau ada salah atau ada tulisan saya diatas yang menyinggung hati kawan blogger saya mohon maaf. Insha Allah bermanfaat.


Assalamualaikum...