EC Story

Namanya Tri. Tri EKO Chandra PRASETYO. Seorang Programmer dan Pakar Informatika terkenal sekelas ROI Suryo di sebuah kota ternama, San-FRANSISCA. Cowok berkebangsaan Indonesia ini sebenarnya tinggal di desa Tempuran, Magelang. Namun, dia harus rela meninggalkan tanah kelahirannya untuk meniti karir di kota tersebut. Ia bisa sukses sampai saat ini tak lepas dari kerja kerasnya semasa sekolah dulu. Tri menimba ilmu di SMK N 1 Magelang jurusan TKJ pada th.2001. Dan semasa ia menimba ilmu itu, ia mengalami berbagai macam warna-warni kehidupan.

Sekitar 9 tahun yang lalu, tepatnya 21 APRIL saat ia genap berusia 17 tahun. Ia mengalami hal yang tak dapat ia lupakan hingga saat ini. Ketika ia harus rela dibentak-bentak satpam dan dihukum lari sampai rumah bercat merah yang didekatnya tertancap papan bertuliskan “WIDIA shooting video”. Tidak hanya lari saja. Ia juga harus memunguti sampah disekitar mushola NURUL Jamil di depan sekolahnya bersama teman-teman lain yang terlambat. Setelah itu, ia bersama teman-teman nya yang lain berkumpul di lapangan futsal yang luas bak padang SAVANA, di bawah terik CAHYA matahari seperti orang-orang yang sedang DEDE atau berjemur. Saat sedang asyik mengobrol dengan temannya, tiba-tiba ia dijewer dari belakang. Ia menoleh dan kaget sekali. Ternyata yang menjewernya Pak Subchan, wali kelas yang sangat ia takuti. Tri dimarahi habis-habisan karena hari ini ia melakukan 2 kesalahan. Pertama, Tri datang terlambat dan yang kedua, ia memakai sepatu ARDHIles berwarna putih. Tri berusaha menjelaskan alasannya, namun Pak Subchan tak mau tahu dan menghukumnya push-up 50 kali.

Kejadiannya berawal saat ia berangkat ke sekolah. Seperti biasanya pukul 6 pagi ia berpamitan kepada orang tuanya. Ia berangkat mengendarai sepeda bututnya. Dengan stamina PRIMA, ia menGAYUH sepedanya itu melewati jalan raya. Namun naas baginya ketika sebuah sepeda motor kaRISMA menyerempet sepedanya yang mengakibatkan ia harus menabrak engkel bermerk al-HAIDAR jurusan Magelang-Purworejo yang sedang berhenti di depannya. Kejadian itu mengundang perhatian warga. Sang kernet engkel lalu menghampirinya dan menanyakan kedaannya. Tri menjawab tidak apa-apa. Namun yang menjadi masalah, sepatunya hilang satu saat dia jatuh. Menurut penuturan warga, sepatu Tri terlepas dan jatuh diatas mobil pick-up yang melaju kencang. Sejenak kemudian, datang bapak-bapak separuh baya yang menurut Tri wajahnya mirip tokoh cerita terkenal ARYA Penangsang, membawa sepatu putih. Dan dengan ARIF bijaksana, bapak-bapak itu menyerahkan sepatu itu agar dipakai oleh Tri. Tanpa pikir panjang, Tri mengiyakan dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Kemudian ia bergegas menuju ke sekolah karena ia tahu ia sudah terlambat. Dan ia memang benar-benar terlambat dan mendapatkan hukuman bertubi-tubi tersebut.

Setelah diberi nasehat oleh Pak Subchan, semua anak yang telambat disuruh menuju ke kelas masing-masing. Hari itu kelas 3EC berada di ruang 10 pelajaran fisika. Ah, bertemu Bu NOVIE. Guru muda yang sangat cantik bak SITI Khadijah, istri nabi MUHAMMAD saw. Guru yang apabila menjelaskan pelajaran membuat hati laki-laki normal berdebar-debar seperti mendapat sentuhan tangan sang DEWI yang turun dari khayangan. Guru yang apabila tersenyum, senyumnya sangat menawan seperti PUTRI Lady DIANNA. Guru muda yang apabila menasehati, sangat wasis seperti artis kawakan TATIK PUSPA yang sedang berakting sebagai nenek-nenek. Dan guru yang sangat dingin bak permaDANI yang tersimpan dalam lemari kaca yang tak bisa tersentuh orang.

Tri masuk ke kelas dengan wajah penuh peluh, dibarengi sorak-sorai dari teman-temannya. Bu Novie mempersilahkannya duduk di belakang, dan kembali melanjutkan pelajaran. Tri duduk disebelah temannya yang selalu gaduh. Sehingga saat mereka berdua berbincang-bincang, bu Novie menghukum Tri untuk mengerjakan soal di papan tulis. Sontak saja Tri kaget. Ia tidak tahu harus bagaimana. Sejurus kemudian, ia membuka buku paket fisika terbitan YUDHIstira karangan Drs. KHOIRUL MaHENDRA. S di atas mejanya itu. Dengan badan sedikit gemetar, Tri memberanikan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis. Dan sangat tak disangka, ia berhasil mengerjakan soal dengan benar dan membuat Bu Novie tersenyum. Seperti janji Bu Novie, barang siapa yang bisa mengerjakan soal itu, maka akan diberi hadiah. Dan Tri pun beruntung. Ia akan ditraktir makan siang di rumah makan ayam bakar LARASATI. Tri sangat gembira. Walaupun hari itu ia mendapatkan hukuman yang bertubi-tubi, dengan kerja keras dan kepandaian nya itu ia bisa mendapatkan kebahagiaan. Ia teringat kata-kata motivator terkenal idolanya, MARIO Teguh: “Janganlah kamu menyerah. Karena kesuksesan akan datang ketika kamu berusaha mengejarnya.”

Tri tersadar dari lamunan nya. Ia teringat harus segera menyelesaikan semua tugas-tugasnya hari ini. Tri tersenyum bahagia mengingat masa lalu nya itu dan dalam hati ia berdo’a: “Ya Allah yang Maha AGUNG, terima kasih atas NI’MAT, RIZKY, TAUFIK serta HIDAYAH yang Engkau berikan kepada ku selama ini. AMIN ya robbal ‘alamin… “


* cerita ini hanya fiktif belaka. apabila ada kesamaan nama, tokoh, dan alamat hanya unsur kesengajaan saja... mohon mav apabila kurang berkenan di hati para pembaca... hahaha... :D [ jangan lupakan kenangan kita selama 3 th ya... :) ] at September 4, 2010 at 4:31pm

many thanks to hanifa because she gives her spare times to write this wonderful story...